Sedih rasanya menyatakan judul tersebut dalam forum blog naposobulung ini. Bahwa kegagalan adalah puncak dari proses ketidakberhasilan dari suatu sistem. Sistem yang tidak kait mengkait, yang indikator power yang mensupply kekuatan organisasi yang kurang maksimal dan ketidakmampuan mengorganisir suatu moment. Meskipun tahun 2009 belum lah selesai, namun bisa dipastikan judul pada opini ini adalah betul adanya.
Sebenarnya proses keberhasilan, atau tepat sasarannya suatu kegiatan tentu berasal dari proses perencanaan. Masa perencanaan dari Tahun Pemuda 2009, untuk sekedar mengingatkan, adalah merupakan hasil dari synode Am GKPA 2006. Dimana tahun 2007 adalah Tahun Anak Sekolah Minggu, ditandai dengan Pekan Raya Sekolah Minggu, tahun 2009 adalah Tahun Ama dengan puncak perayaan Kongres Ama, dan tahun 2009 adalah tahun Pemuda, sedangkan Ina akan mendapat “tahun”nya pada 2010.
Nah, proses perencanaan 2009 sebagai tahun Pemuda sudah digulirkan melalui usulan dalam Rapat Majelis Pusat bulan Oktober di Pekanbaru. Di rapat tersebut, termasuk membahas dan mengevaluasi fungsi dan target Tahun Ama 2008, dan diharapkan pada Tahun Pemuda 2009 untuk lebih tajam dalam perencanaan kegiatan Tahun Pemuda secara holistik. Secara teknis bahkan diusulkan untuk membicarakan secara intensif dengan Pengurus Pusat Naposobulung dalam perencanaannya.
Namun, kenyataannya tidaklah seperti apa yang diharapkan. Sampai penghujung tahun 2008, pertemuan khusus membahas tahun Pemuda tidaklah pernah dilakukan. Target pencapaian tahun pemuda yang diharapkan mempunyai track tersendiri tidak pernah ada. Bahkan surat yang menyatakan bahwa 2009 adalah Tahun Pemuda tidak pernah dikeluarkan oleh Kantor Pusat GKPA. Hal tersebut didapati ketika diadakan rapat pengurus resort PSP Timur pada awal 2009, dan pimpinan resort menyatakan tidak ada pemberitahuan resmi tentang Tahun Pemuda. Kalau jemaat yang secara jelas ada di depan Kantor Pusat GKPA tidak mengetahui adanya Tahun Pemuda secara resmi, bagaimana dengan tempatyang lain??!!
Dalam kondisi tersebut, P3N pada penghujung tahun 2008 membat Catatan refleksi sekaligus arahan dalam Menyambut Tahun Pemuda 2009, berikut perencanaan program di tingkatan pusat supaya setiap distrik atau resort menyesuaikan dengn program di tingkatan masing-masing. Konsep tersebut secara resmi dusah disampaikan kepada Kantor Pusat untuk dapat dikirimkan ke Distrik atau Resort. Namun apa hendak dikata, jangankan terbit keluar, surat tersebut bahkan tidak tahu entah dimana letaknya.
Kalau tahun Ama masih ada selebaran melalui poster-poster atau stiker, tetapi pemuda? Jangankan stiker, untuk membuat informasi melalui surat pun tidak ada. P3N kala itu bukan tidak menutup mata atas “kejanggalan” tersebut. Melalui pertemuan lisan pun sudah disampaikan. Namun hasilnya masih kurang memuaskan. Yang ada hanyalah supaya Pemuda sendiri membuat konsep tentang Tahun pemuda bahkan sampai ke Logo, selebaran dan sebagainya. Yang perlu kita lihat bahwa seluruh Pengurus Pusat Naposobulung adalah volunteer yang paruh waktu, yang tidak bisa dipaksakan untuk melibatkan diri secara utuh, khususnya dalam waktu dan pemikiran untuk segera membuat itu.
Meskipun demikian pada April, meskipun sudah terlambat, P3N ketika itu menyampaikan surat untuk usulan logo dan berbagi hal yang perlu dilakukan untuk menyambut Tahun Pemuda 2009. Tetapi surat tinggal surat. Bahwa keputusannya bukanlah di tangan P3N karena berhubungan dengan anggaran pencetakan, yang pada akhirnya hasilnya tidak ada.
Apalagi dengan demam Synode Am XVI, sudahlah!!
Persiapan Synode yang memang membutuhkan pemikiran dan persiapan yang matang, menyingkirkan pentingnya Tahun Pemuda 2009.
Baru setelah syinode berakhir, maka perhatian kembali ke pemuda. Dimulai dengan pelantikan panitia yang jarak waktunya sangat jauh dari pengajuan usul yang disampaikan P3N kepada kantor Pusat, bergantinya usulan yang ditawarkan sebagai penanggung jawab kepanitiaan, tidak adanya personil dalam struktur organizing committe / kepanitiaan yang betul-betul fulltimer GKPA, baik itu BPH atau seksi seperti yang biasa dilakukan dalam kepanitiaan besar di Kantor Pusat, bahkan ada hamba Tuhan yang menolak untuk bergabung dalam kepanitiaan sesaat sebelum dilantik, menjadi beban pelayanan yang teramat berat bagi naposobulung. Belum lagi faktor lain seperti berbagai mutasi yang ada di tubuh pelayan GKPA, sehingga praktisnya persiapan kepanitiaan adalah sangat pelik untuk dilalui.
Namun, dengan dukungan luar biasa dari rekan pemuda dari seantero GKPA, alumni pelatihan Kepemimpinan Naposobulung 2008, alumni Bible Camp 2008, menjadi penyemangat dan pemberi kekuatan. Belum lagi dukungan naposobulung Teuku Umar yang luar biasa, dukungan dari senioren naposobulung seperti kakanda Parsaulian Tambunan, jejaring oikoumene yang telah terlibat selama ini seperti dari kakanda Gabarel Sinaga, rekan-rekan di GAMKI Sumut dan komunitas oikoumene pemuda di Padangsidimpuan.
Puncak pada pelaksanaan Kongres pada hari Minggu dengan pelantikan Pengurus Pusat baru, yang tidak dihadiri oleh satu pun Pucuk Pimpinan melengkapi rangkaian seluruh proses pelaksanaan tahun Pemuda 2009 ini. Bahkan ironisnya, moment penutupan itu sekaligus pembubaran kepengurusan persekutuan naposobulung distrik I oleh Praeses yang bersangkutan, yang disampaikan secara resmi di atas podium ketika menutup secara resmi rangkaian kongres.
Tahun pemuda 2009, padamlah sudah sebelum menyala !!!
4 komentar
Comments feed for this article
3 Januari 2010 pada 12:28 pm
Juandi Gultom
Yahhh, apa mau dikata? Memang itu kenyataan yang harus dialamai PN GKPA.
Walaupun saya tidak ikut dlm Kongres itu, tp saya banyak dapat info dari teman2, yang mengatakan Kongres kali ini kurang persiapan, kurang kepedulian dari para pimpinan GKPA, kurang keseriusan dari para peserta.
Sdikit share, saya pernah membuat sebuah cerita/artikel pengalam saya mengikuti “Youth for Children 2008” di Philipines untuk di muat di Sioban Barita pada bln Agustus 2008.
Editor Sioban Barita dgn senang hati menerima artikel/cerita saya tersebut. Amang itu berkata bulan depan sudah dimuat di sioban barita.
1 bln berlalu, saya lihat artikel saya tidak ada dimuat di Sioban Barita. Beberapa hari sesudahnya Amang Ka.Biro I mengatakan diundur sampe edisi berikutnya karena edisi kali ini sudah terlalu padat.
Edisi berikutnya saya lihat jg tidak ada, berikutnya lg tidak ada jg, tidak tahu artikel saya dikemanakan.
Tp saya diam dan biarkan saja, cape beradu argumen ma mrk.
pertanyaannya skrg, Apakah kita sebagai Naposo GKPA tinggal diam?????
Bagaimana masa depan GKPA klo Naposonya dikesampingkan??????
utk itu, mohon kerjasama teman2 smua utk ini.
Kpd Teman2 P3N & Majelis Pusat unsur Pemuda mohon ini disuarakan.
thank you.
Horas……..Horas……….Horas
3 Januari 2010 pada 12:51 pm
naposobulungangkola
ya,jangan tinggal diam…lakukan saja…
gus dur bilang..gitu aja kok repot…
20 Januari 2010 pada 10:55 pm
lody
Hmm….. napa bisa gtu ya… JUDUL NYA “Tahun Pemuda GKPA 2009 yang GAGAL” ???
Padahal image diatas sungguh bersemangat ….. tapi judul nya ga bersemangat……
Ayo…. Bangkit lah seperti seyum….. image di atas…….
froom : Angota NB GKPA Parurean
28 Januari 2010 pada 2:37 am
Pengamat Naposo
Wah ini koq beritanya bertolak belakang dengan semangat yang ada di link ini:
Di satu organisasi yang hidup harusnya ada komunikasi yang bersifat win-win solution, paling tidak kompromi lah.
Sebaiknya sih saling bersinergi antar blog dalam satu organisasi.
Kalau dilihat dari global rencana program naposobulung tahun yang lalu :
sebenarnya naposo sudah on the track (di tanah yang baik) untuk “berbuah”
Tinggal meyakinkan, mengajak dan mengkonsolidasi seluruh daya dan pengetahuan semua naposobulung untuk menjabarkannya dalam bentuk ide-ide kreatif dan inovatif yang enjoyable dan responsible, apalagi kalau bisa mengingat kondisi ekonomi sulit dan banyaknya pengangguran saat ini.
Naposo “berbuah” berarti perlu pupuk, apalagi kalau harus “berbuah tetap dan lebat” maka pupuknya harus diganti dari yang jenis “formal” (pembinaan, pengawasan dan pengaturan) ke jenis “orientasi” (perlindungan, pemberdayaan dan pengembangan).
Jadi buat naposobulung selamat “berbuah” dan buat yang “mupukin” gimanalah bagusnya ya…:)